Senin, 08 Oktober 2012

RENDAHNYA KESADARAN SEORANG GURU



            Jika kita membicarakan tentang pendidikan, pastilah terlintas di dalam pikiran kita tentang masa depan yang lebih baik, untuk meraih itu kita harus memiliki seorang guru yang memiliki jiwa seni dan public speaking yang baik. Sebab jika seorang guru tidak bisa meyampaikan apa yang ingin disampaikan kepada para muridnya, maka siswa akan tidak memahami tentang apa yang di sampaikan oleh gurunya,bahkan
ketika siswa/i yang  di tanya mengerti atau tidak mengenai apa yang telah disampaikan oleh guru, mereka hanya menjawab “ya” tetapi kebanyakan dari mereka tidak mengerti tentang apa yang di jelaskan oleh guru mereka. Mungkin baru sekian dari banyak masalah menggenai pendidikan di negara ini banyak  kita ketahui tentang rendahnya kinerja para pendidik di daerah-daerah yang tertinggal dalam pembangunan, khususnya di bidang pembangunan jalan. Banyak kita ketahui tentang jalan di daerah yang  rusak  khususrnya di daerah Kubu Raya, yang mungkin saja dapat mempengaruhi proses pembelajaran yang sudah kita ketahui banyak sekolah-sekolah di daerah Kubu Raya baik itu SD,SMP, maupun SMA yang masih tertinggal dengan sekolah yang ada di daerah perkotaan, mungkin banyak faktor-faktor yang bisa menyebabkan itu terjadi antara lain dari infrastruktur dan fasilitas-fasilitas yang dimiliki oleh pihak sekolah untuk menunjang proses belajar–mengajar dan khususnya rendahnya kesadaran tenaga pengajar di daerah untuk memotivasi siswa-siswanya.
            Di tambah lagi dengan guru-guru yang bertindak nakal atau mangkir dari tanggung jawabnya sebagai guru yaitu mengajar. Lebih parahnya lagi ada guru yang datang dua kali dalam seminggu atau dua kali dalam sebulan, Mungkin ia datang hanya untuk mengisi laporan dan menggambil uang gajian. Sungguh sangat ironi ketika seorang guru yang seharusnya memberikan contoh yang baik kepada siswanya, malah ia bertingkah laku seperti itu.

Nur Arifin
Asrama Mahasiswa Kab. Kubu Raya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar