PERANAN GURU DALAM PENINGKATAN
KARAKTER DISIPLIN DAN SOPAN SANTUN SISWA KELAS IV
BAB I
PENDAHULUAN
Latar
Belakang
Terkait
rendahnya mutu pendidikan karakter, yaitu melemahnya nilai-nilai karakter siswa
di sekolah yang masih menjadi urgensi bagi para pendidik, terutama nilai
disiplin dan sopan santun siswa kepada guru. Tujuan penulisan artikel ini
adalah untuk mengetahui upaya guru dalam meningkatkan perilaku disiplin dan
sopan santun siswa.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Peranan Guru
Menurut
Rusman (2014:58) proses pembelajaran merupakan suatu proses serangkaian
perbuatan yang dilakukan oleh guru dan siswa yang didalamnya mengandung
hubungan timbal balik dalam pendidikan untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam
proses tersebut, terkandung berbagai peranan dari guru. Peranan guru meliputi
banyak hal, yaitu guru dapat berperan sebagai pengajar, pemimpin kelas,
pembimbing, pengatur lingkungan belajar, perencanaan pembelajaran, supervisor,
motivator, dan sebagai evaluator.
Guru sangat
berperan dalam pembentukan perkembangan siswa untuk mewujudkan tujuan hidupnya
secara optimal. Oleh karena itu guru harus berpacu dalam pembelajaran dengan
memberikan kemudahan belajar bagi seluruh siswa, agar dapat mengembangkan
potensinya secara optimal (Mulyasa, 2017:35).
Berdasarkan
pendapat para ahli, peranan guru merupakan perilaku dan tindakan yang dilakukan
oleh guru dalam melaksanakan hak dan kewajibannya sebagai guru untuk
mengembangkan potensi siswa pada pembelajaran. Pembelajaran merupakan suatu
proses yang kompleks dan melibatkan berbagai aspek yang saling berkaitan, oleh
karena itu pembelajaran tidak lepas dari peranan guru. Dalam membantu
pertumbuhan dan perkembangan siswa, guru memiliki peran dan fungsi sangat
penting untuk membentuk kepribadian siswa, guna menyiapkan dan mengembangkan
sumber daya manusia (SDM), serta mensejahterakan masyarakat, kemajuan negara,
dan bangsa. Peranan guru meliputi guru sebagai pendidik, pengajar, pembimbing,
pelatih, penasehat, pembaharu, model dan teladan, pribadi, peneliti, pendorong
kreativitas, pembangkit pandangan, pekerja rutin, pemindah kemah, pembawa
cerita, aktor, emansipator, evaluator, pengawet, serta kulminator.
Adapun
peranan guru adalah sebagai berikut :
a. Pendidik
Guru
merupakan pendidik yang menjadi tokoh, panutan, dan identifikasi bagi para
peserta didik, dan lingkungannya. Oleh karena itu, guru harus memiliki standar
kualitas pribadi tertentu yang mencakup tanggung jawab, wibawa, mandiri, dan
disiplin.
b. Pengajar
Peranan guru
sebagai pengajar yaitu guru membantu siswa yang sedang berkembang untuk
mempelajari sesuatu yang belum diketahuinya, membentuk kompetensi, dan memahami
materi standar yang dipelajari dalam kegiatan belajar mengajar. Kegiatan
belajar siswa dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti motivasi, kematangan,
hubungan siswa dengan
guru,
kemampuan verbal, tingkat kebebasan, rasa aman, dan keterampilan guru dalam
berkomunikasi. Apabila faktor-faktor tersebut dipenuhi, maka melalui
pembelajaran siswa dapat belajar dengan baik.
c.
Pembimbing
Sebagai
pembimbing, guru harus merumuskan tujuan secara jelas, menetapkan waktu
perjalanan, menetapkan jalan yang harus ditempuh, menggunakan petunjuk
perjalanan, dan menilai kelancarannya sesuai dengan kebutuhan serta kemampuan
siswa. Diperlukan adanya kerjasama yang baik antara guru dengan siswa untuk
melakukan semua hal tersebut, namun dalam aspek setiap perjalanan yang
memberikan pengaruh utama yaitu guru. Guru juga mempunyai hak dan tanggung
jawab dalam setiap perjalanan yang direncanakan dan dilaksanakannya.
Guru sebagai
pembimbing hendaknya dapat membimbing siswa untuk mematuhi tata tertib yang ada
di sekolah. Misalnya, ketika ada siswa yang melanggar tata tertib mengenai
kedisiplinan siswa, maka guru hendaknya memberikan pengarahan yang baik kepada
siswa tersebut agar tidak mengulangi pelanggaran yang telah dilakukan dan
memahami bahwa siswa harus mematuhi tata tertib yang ada agar pembelajaran yang
direncanakan dapat terlaksana dengan baik.
d. Penasehat
Meskipun
guru tidak mempunyai ketrampilan khusus sebagai penasehat dan tidak berharap
dapat menasehati orang dalam berbagai hal, namun guru merupakan seorang
penasehat bagi siswa, bahkan bagi orang tua ketika siswa berada di sekolah.
Guru harus memahami psikologi kepribadian dan pengetahuan kesehatan mental agar
guru sadar akan perannya sebagai orang yang dipercaya dan penasehat bagi siswa.
Karena siswa senantiasa berhadapan dengan kebutuhan untuk membuat keputusan,
dan dalam prosesnya akan lari kepada gurunya. Misalnya, ketika ada siswa yang
sopan santunnya kurang seperti mengejek siswa lainnya, maka guru hendaknya
dapat menasehati siswa tersebut agar tidak mengejek siswa lainnya karena hal
itu dapat menyakiti hati orang lain.
e. Model dan
Teladan
Guru
merupakan model dan teladan bagi siswa dan semua orang yang menganggap dia
sebagai guru. Ketika guru tidak mau menerima dirinya sebagai teladan bagi
siswa, maka akan mengurangi keefekifan proses pembelajaran. Karena menjadi
teladan merupakan sifat dasar dalam kegiatan proses pembelajaran. Sebagai model
dan teladan, apa yang dilakukan guru akan mendapat sorotan siswa serta orang di
sekitar lingkungannya yang menganggapnya atau mengakuinya sebagai guru.
f.
Komunikator
Peran guru
sebagai komunikator menyangkut proses penyampaian informasi baik kepada dirinya
sendiri, kepada siswa, kepada atasan, kepada orang tua siswa dan kepada
masyarakat pada umumnya. Komunikasi kepada siswa merupakan peran yang sangat
strategis, karena sepandai apa pun seseorang manakala dia tidak mampu
berkomunikasi dengan baik pada
siswa maka
proses belajar mengajar akan kurang optimal. Komunikatif yang edukatif pada
siswa akan mampu menciptakan hubungan yang harmonis.
g.
Pengembang Keterampilan Diri
Guru harus
mengembangkan keterampilan pribadinya dengan terus mengikuti perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi, karena jika tidak demikian maka guru akan
ketinggalan zaman dan mungkin pada akhirnya akan sulit membawa dan mengarahkan
siswa kepada masa dimana dia akan menjalani kehidupan.
h. Mediator
dan Fasilitator
Guru sebagai
mediator, hendaknya mempunyai ilmu dan pemahaman tentang media pendidikan,
karena media pendidikan merupakan alat komunikasi yang dapat mengefektifkan
proses pembelajaran. Media pendidikan ini sangat diperlukan karena dapat
melengkapi keseluruhan bagian pembelajaran untuk mencapai keberhasilan proses
pembelajaran di sekolah.
Sebagai
mediator, guru juga menjadi perantara hubungan antar manusia. Untuk itu, guru
harus terampil dalam menggunakan pengetahuan tentang bagaimana orang
berinteraksi dan berkomunikasi. Ada tiga macam kegiatan yang dapat dilakukan
oleh guru yaitu mendorong berlangsungnya perbuatan sosial yang baik,
mengembangkan gaya interaksi diri sendiri, dan menambah hubungan yang positif
dengan siswa. Sebagai fasilitator, guru mampu mengusahakan sumber belajar yang
berguna untuk menunjang pencapaian tujuan dan proses pembelajaran, baik yang
merupakan narasumber, buku teks, majalah, ataupun surat kabar.
i. Evaluator
Setiap kali
proses belajar mengajar, guru hendaknya menjadi evaluator yang baik. Evaluasi
atau penilaian merupakan aspek pembelajaran yang paling kompleks, karena
melibatkan banyak latar belakang dan hubungan, serta variabel lain yang
mempunyai arti apabila berhubungan dengan konteks yang hampir tidak mungkin
dapat dipisahkan dengan setiap segi penilaian. Penilaian perlu dilakukan karena
dalam penilaian, guru dapat mengetahui keberhasilan pencapaian tujuan,
penguasaan siswa terhadap materi pelajaran, serta ketetapan metode mengajar
yang digunakan.
Berdasarkan
pendapat Rusman (2014) dan Mulyasa (2017) mengenai peranan guru, ada 4 indikator
yang diteliti peneliti yaitu peranan guru sebagai pengajar, pembimbing,
penasehat, model dan teladan, serta mediator dan fasilitator.
B. Peranan Guru dalam Peningkatan
Karakter Disiplin Siswa Kelas
Peran guru
dalam mengembangkan karakter disiplin siswa, yaitu dengan memberikan motivasi
sebelum dan sesudah proses pembelajaran, serta dorongan terhadap siswa agar
terus disiplin dan semangat dalam belajar, serta juga dengan memberikan
penguatan baik yang bersifat positif. Mengadakan pendekatan personal terhadap
siswa yang bermasalah dalam disiplin.
Memberikan
keyakinan pada siswa bahwa disiplin individu itu penting untuk keberhasilan
sekolah dan pengembangan kepribadian yang baik.
Peningkatan
kedisiplinan siswa terbentuk melalui kebiasaan melaksanakan tata tertib yang
diberikan oleh guru kepada siswa baik tertulis maupun lisan.
C. Peranan Guru dalam Peningkatan Sopan
Santun Siswa Kelas
Menurut
Sukini (2016:72), proses pembentukan karakter sopan santun dapat diterapkan di
sekolah dengan cara membuat desain skenario pembiasaan sopan santun.
Langkah-langkah yang dapat dilakukan guru sebagai berikut.
a. Guru
sebagai model yaitu memberikan contoh sikap dan santun. Dengan contoh yang
diberikan oleh guru, maka siswa akan dengan mudah menirunya sehingga guru dapat
dengan mudah menanamkan sikap sopan santun.
b. Guru
dapat mengintegrasikan tingkah laku sopan santun dalam setiap mata pelajaran,
sehingga perkembangan siswa tidak hanya menjadi beban guru agama, pendidikan
moral Pancasila, dan guru BK.
c. Guru agama,
guru pendidikan moral Pancasila, dan guru BK dapat melakukan pembiasaan yang
dikaitkan dalam penilaian secara afektif. Penilaian pencapaian kompetensi dalam
3 mata pelajaran ini hendaknya difokuskan pada pencapaian kompetensi afeksit.
Sedangkan kompetensi kognitif hanya sebagai pendukung penilaian secara afektif.
d. Melalui pembelajaran gerak tari
yang dicontohkan oleh guru seni tari Jawa kepada siswa, maka sopan santun siswa
akan dapat dibiasakan. Berdasarkan pengalaman salah seorang penari terbukti bahwa
gerakan dalam seni tari dapat dijadikan sebagai media pembelajaran perilaku
sopan santun.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
1. Peranan guru yaitu guru kelas
sebagai pembimbing, guru kelas sebagai penasehat, guru kelas sebagai model dan
teladan, serta guru kelas sebagai mediator dan fasilitator terkait dengan
kedisiplinan dan sopan santun siswa.
2. Peran guru dalam mengembangkan
karakter disiplin siswa, yaitu dengan memberikan motivasi sebelum dan sesudah
proses pembelajaran, serta dorongan terhadap siswa agar terus disiplin dan
semangat dalam belajar.
3. Peranan guru dalam meningkatkan
sopan santun siswa yaitu guru sebagai pembimbing dan teladan memberikan contoh
yang baik kepada siswa.
Referensi
Aminah,
S. (2019). Peranan Guru Dalam Peningkatan Karakter Disiplin Dan Sopan
Santun Siswa Kelas IV SDN Karangwono02 KecamatanTambakromo Kabupaten Pati. Universitas
Negeri Semarang.
https://ppjp.ulm.ac.id/journal/index.php/pkn/article/download/4274/3829#:~:text=Sebagai%20Motivator%2C%20peran%20guru%20dalam,penguatan%20baik%20yang%20bersifat%20positif.