Asrama Mahasiswa Kabupaten Kubu Raya begitulah para
mahasiswa yang berasal dari kabupaten kubu raya menyebut asrama mereka. Nama
ini sebagai bentuk kecintaan para mahasiswa terhadap daerah mereka. Namun,
kecintaan para mahasiswa terhadap daerahnya ini jelas tak pernah terbalaskan. Dibandingkan
dengan asrama-asrama yang berasal dari kabupaten lain, asrama mahasiswa
kabupaten kubu raya ini terkesan tidak diperhatikan oleh pemerintah daerah. Hal
ini terbukti dengan asrama kabupaten kubu raya yang sampai sekarang masih belum
permanen (masih ngontrak). Padahal asrama tersebut sudah sekitar 6 tahun di
tempati oleh para mahasiswa yang berasal dari daerah-daerah kubu raya. namun
sampai saat ini asrama yang mereka tempati bukanlah milik sendiri. Menurut Budi
Prasetyo salah satu penghuni asrama mengatakan “kami dari pihak pengurus asrama
sudah beberapa kali melakukan audiensi dan menulis di Koran-koran perihal
asrama kami yang sampai sekarang masih belum permanen, namun sampai sekarang
masih bulum ada realisasinya dari pemerintah”, jelas mahasiswa BSI Pontianak
ini. Padahal asrama maha siswa ini berada dibawah naungan pemerintah daerah,
namun dari pihak pemerintah sangat jarang menunjukkan kepeduliannya bahkan
mereka sangat jarang berkunjung ke asrama. Tri wahyuni menambahkan “ pemerintah
hanya memberi tempat tinggal kepada kami dan setelah itu melupakan kami begitu
saja, bahkan mereka sangat jarang untuk berkunjung ketempat kami, kami seperti
anak yang sudah tidak memiliki orang tua.”jelasnya.
Kondisi asrama sendiri sangat memprihatinkan. Beberapa
atap sudah bocor, lotengnya sudah bolong-bolong, cat yang mulai kusam, dan
tiang-tiang penyangga sudah lapuk. Begitulah keadaan asrama mahasiswa kabupaten
kubu raya saat ini. Padahal asrama ini merupakan harapan besar bagi para mahasiswa
kubu raya yang kurang mampu untuk meringankan biaya hidup selama mengenyam
pendidikan di bangku perkuliahan terutama biaya tempat tinggal. Saat ini yang
lebih memprihatinkan lagi dari tahun-ketahun warga asrama jumlahnya semakin
meningkat. Tahun ini saja peningkatan jumlah warga asrama mencapai 69% dari
tahun sebelumnya. Sedangkan keadaan ruangan di asrama kabupaten kubu raya ini
sangat sempit terutama ruangan kamar. Setiap kamar di huni 3 sampai 4 orang
padahal ukuran kamar hanya 3m x 3m. Keadaan ini membuat mahasiswa yang menghuni
kamar tersebut merasa sesak. Bahkan mencari ruang untuk belajar saja susah. ”kamar
yang kami tempati hanya berukuran 3m x 3m dan kami harus berbagi dengan 3
sampai 4 orang, ditambah lagi barang-barang kami yang sangat banyak, keadaan
ini membuat kami benar-benar kurang nyaman”, jelas wilda salah satu warga
asrama. “selain itu asrama yang hanya mempunyai 1 kamar mandi dan 2 WC membuat para
mahasiswa harus mengantri mandi saat pagi hari,
hal ini benar-benar menyita waktu kami. Sedangkan kami sebagai mahasiswa
harus pergi pagi-pagi ke kampus. Dan yang lebih membuat penghuni asrama resah
adalah keadaan pintu asrama yang rusak hal ini memudahkan pencuri untuk masuk. “
wilda menambahkan.
Berangkat dari fakta-fakta di atas, mahasiswa
kabupaten kubu raya berharap pemerintah kabupaten kubu raya memperhatikan
asrama Kubu Raya sebagaimana mestinya , apa lagi penghuni asrama tersebut
semuanya berasal dari kubu raya dan tujuannyapun untuk memajukan daerah kubu
raya nantinya.
Opini
Publik
PRIMARAYA (Perhimpunan
Mahasiswa Kabupten Kubu Raya).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar