Jumat, 23 Januari 2015

Taat pada Pemimpin

Taat pada pemimpin adalah suatu ibadah dan akan diberi ganjaran karena taat pada pemimpin diperintah oleh Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam. Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam pun mengatakan bahwa barangsiapa yang taat pada pemimpin berarti ia mentaati Rasul.
Dari Abu Hurairah, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda,
مَنْ أَطَاعَنِى فَقَدْ أَطَاعَ اللَّهَ وَمَنْ يَعْصِنِى فَقَدْ عَصَى اللَّهَ وَمَنْ يُطِعِ الأَمِيرَ فَقَدْ أَطَاعَنِى وَمَنْ يَعْصِ الأَمِيرَ فَقَدْ عَصَانِى
Barangsiapa mentaatiku, maka ia berarti mentaati Allah. Barangsiapa yang  tidak mentaatiku berarti ia tidak mentaati
Allah. Barangsiapa yang taat pada pemimpin berarti ia mentaatiku. Barangsiapa yang tidak mentaatiku berarti ia tidak mentaatiku.” (HR. Bukhari no. 7137 dan Muslim no. 1835).
Yang dimaksud amir adalah orang yang punya wilayah kekuasaan seperti khalifah dan lainnya.
Beberapa faedah dari hadits di atas:
1-    Wajib patuh dan taat pada pemimpin (imam a’zhom) dan setiap yang diberi mandat untuk memimpin suatu wilayah yang khusus.
2-    Mentaati penguasa adalah suatu ibadah yang diberi ganjaran pahala. Jadi janganlah dikira bahwa hal ini adalah ketaatan biasa karena mentaati pemimpin diperintah oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.
3-    Barangsiapa mentaati Rasul berarti dia mentaati Allah karena Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan untuk mentaati Allah. Allah juga memerintahkan untuk mentaati Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam.




Copas by: Niqi Zulkarnain

Tidak ada komentar:

Posting Komentar